Rabu, 21 Desember 2016

BUIH DI LAUTAN

saat kita berada di lingkungan kecil yang notabene lingkungan tersebut mungkin seumuran bahkan di bawah kita, yang notabene cara berpikirnya masih "YANG PENTING HATI SENANG", terkadang ada ujub dalam hati.. ada sedikit kesombongan yang timbul.
Ujub karena merasa kita lebih rajin daripada mereka, lebih mandiri, lebih sering ikut kajian, lebih aktif di kampus atau sekolah, lebih bla bla bla and bla bla bla..
Dan saat itu terjadi, kita tak ubahnya BAGAI KATAK DALAM TEMPURUNG!!!!
Yeah, bagai katak dalam tempurung..
peribahasa puluhan tahun yang lalu ternyata masih selaras dalam kehidupan saat ini.
Malah bisa dikatakan, sekarang makin selaras karena makin banyak orang yang merasa ujub..

Namun,
jika kita mau sedikit saja terbuka..
sedikit saja membuka tempurung kita,
kita akan terkaget-kaget yang luar biasaaa..
ternyata banyak sekali hal di luar tempurung kita,
banyak sekali orang di luar sana yang ilmunya lebih tinggi, lebih berprestasi, lebih produktif, lebih kaya, lebih pinter, dan lebih lebih lebih lainnya..
di situlah kita akan merasa BAGAI BUIH DI LAUTAN
kita bukan siapa-siapa, kita bukan apa-apa
dunia tanpa kita akan tetap berjalan sebagai sedia kala..

LALU PANTASKAH KITA MERASA UJUB?

Minggu, 18 Desember 2016

SAMPAIKAN WALAU HANYA SATU AYAT

"Sampaikan dariku walau hanya satu ayat"
(HR. Bukhari)

Kata-kata itu selalu terngiang di kepalaku.
Kewajiban kami sebagai pengikutnya untuk menyebarkan ajaran-Nya walau hanya satu ayat.
Hal itu menegaskan, 
bahwa setiap ayat yang terkandung dalam kalamullah memiliki makna dan pesan yang sangat penting bagi umat-Nya.
Selain itu, hadist tersebut juga menegaskan pentingnya dan bahkan mengarah pada kewajiban umat muslim untuk berdakwah.
Seperti yang sering disampaikan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Bapak Anies Baswedan bahwa :

" Kejahatan terjadi bukan karena sedikitnya orang baik, tetapi karena banyaknya orang baik yang diam saja."

Salah seorang kyai juga pernah menjelaskan mengenai dosa orang muslim.
Bagi yang belajar (agama) hanya menanggung 2 dosa, yaitu :
1. Dosa jika dia tidak menyebarkan ilmu yang sudah diperoleh, dan
2. Dosa jika dia sudah tahhu hal itu dilarang dalam agama tetapi masih melakukan.

Sedangkan, bagi orang yang tidak belajar (agama) menanggung 3 dosa, yaitu :
1. Dosa karena tidak belajar padahal Allah sudah menyeru untuk "Bacalah", dst.
2. Dosa karena tidak bisa menyebarkan ilmu. Gimana mau menyebarkan, punya ilmunya aja enggak.
3. Dosa jika melakukan perbuatan yang dilarang agama.

Seringkali orang menggunakan poin ketiga tersebut sebagai tameng, misal :
Ketika dia berbuat dosa dan dia tidak tahu jika itu dilarang agama,
kemudian dia beralibi atau mencari alasan,"Kalau gak tahu kan gakpapa, gak dosa."
Itu pemahaman yang SALAH KAPRAH.
Pernyataan tersebut baru dapat digunakan setelah kamu benar-benar berusaha untuk mencari ilmu dan belajar namuuuun.., 
kamu belum pernah mendengar jika perbuatan itu dilarang. 
Dan setelah peringatan itu datang, harusnya kita menyesali perbuatan dosa tersebut, bukan malah santai-santai merasa tiada berdosa.


Setelah memahami hal tersebut, masihkah kamu mau berpangku tangan?
Menunggu ilmu tiba-tiba jatuh dari kahyangan?

............
Bagi yang berilmu,
mari kita "turun tangan" untuk memperjuangkan agama yang kita yakini!

Jadikan Islam Rahmatanlil'alamiin!

Bagi yang butuh siraman rohani atau pingin belajar agama,
bisa kepoin aku instagram @muslim_kaaffah_

Semoga aku, kamu dan kita semua dapat bertemu di jannah-Nya!

Sabtu, 17 Desember 2016

Salah Langkah

pernahkah kamu salah melangkah?
kamu sadar kamu salah dan tak tahu harus bagaimana
jalan yang awalnya kamu yakini akan bersemi
ternyata gugur sebelum mekar

sudah diingatkan
sudah banyak kata-kata menyatakan tak rela
tapi nafsu menutup segalanya
kenikmatan sesaat,
membumi hanguskan bangunan yang sudah disiapkan bertahun-tahun

apa yang harus kulakukan kini?
aku sadari salahku
apakah kini sudah terlambat
aku tak tahu

karena menginginkan kesempurnaan
aku lupa yang terbaik
karena menginginkan kenikmatan sesaat
aku lupa proses memang terkadang sulit

Sabtu, 03 Desember 2016

Pendidikan Indonesia

Apakah sama orang yang berilmu dengan yang tidak?
Tentu saja berbeda!
Hal itu dapat kita buktikan dengan melohat kehidupan sehari-hari. Cara orang berilmu berbicara dengan yang tidak berilmu saja pasti berbeda, cara menyelesaikan dan menghadapi masalah pun berbeda.
Bahkan di Islam, Allah meningkatkan derajat orang yang berilmu.
Akan tetapi, ilmu itu sendiri luas.
Ilmu tidak terbatas pada bangku sekolah..
Ilmu diperoleh dari proses belajar.
Apa itu belajar?
Proses dimana dari tidak tahu menjadi tahu sehingga belajar itu sendiri bisa dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Sekali lagi, tidak terbatas pada bangku sekolah. Karena bisa jadi, orang yang sekolah tapi tidak berilmu karena mereka hanya "nunut lungguh" di sekolah. Dan inilah yang banyak terjadi di dunia pendidikan kita sekarang. Miris sekaliii..
Orang-orang yang bersekolah tapi perilakunya tidak berilmu. Gimana mau berilmu, neng sekolah sek dipikir liya kok?!
Ah..
Pembicaraan apa ini kok ngalor-ngidul. Hanya saja sedang berkecamuk banyak kesedihan mengenai dunia pendidikan. Wadah yang harusnya memanusiakan manusia namun terkadang justru sebaliknya.
Siapa yang patut disalahkan?
Gak ada!!!
Ngapain juga main salah-salahan, buang-buang waktu dan buang-buang energi. Mending melakukan sesuatu agar menghasilkan solusi. Jika belum bisa membantu paling tidak jangan memperunyam..
Dunia pendidikan Indonesia, dimana wibawamu kini?

Jumat, 02 Desember 2016

4 Kebiasaan Orang yang Tidak Sukses

1. Gemar berjudi
2. Suka membuang-buang waktu
3. Pemborosan uang
4. Tidak suka menabung

Sumber : Chandra Putra Negara

Kamis, 01 Desember 2016

Pro-Kontra UN

Beberapa waktu yang lalu, ada kabar "hot" di dunia pendidikan. Ada wacana UN mau dihapuskan!!! Woooow...
Tentunya itu pembahasan yang sangat sensitif..
Penting tau lebih dalam mengenai pro-kontra UN,,
Tunggu update-anku berikutnya!